Kota Lumajang
Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di kawasan tapal kuda
Provinsi Jawa Timur. Di bagian barat laut, yakni di perbatasan dengan
Kabupaten Malang dan Kabupaten Probolinggo, terdapat rangkaian
Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, dengan puncaknya Gunung Bromo (2.392 m) dan Gunung Semeru (3.676 m). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Bagian timur laut adalah ujung barat Pegunungan Iyang.
Bagian Timur yang ber-relief rendah menjadikan Lumajang memiliki
banyak wisata Pantai seperti Pantai Bambang, Watu Pecak, Watu Godeg dan
Watu Gedeg. Dilingkaran pegunungan semeru terdapat daerah piket nol yang
menjadi puncak tertinggi di lintas perbukitan selatan berdekatan dengan
Goa Tetes yang eksotis. Di Daerah Sumber Mujur juga terdapat Kawasan
Hutan Bambu di sekitar mata air Sumber Deling yang merupakan kawasan
pemuliaan dan pelestarian aneka jenis tanaman bambu yang menjadi habibat
bagi kawanan kera dan ribuan kelelawar (keloang). Terdapat juga sebuah
tempat wisata mata air suci dan pura watu klosot di Pasrujambe yang
menjadi kawasan tujuan wisata bagi peziarah hindu dari Bali. Ketinggian
daerah Kabupaten Lumajang bervariasi dari 0-3.676 m dengan daerah yang
terluas adalah pada ketinggian 100-500 m dari permukaan laut 63.405,50
Ha (35,40 %) dan yang tersempit adalah pada ketinggian 0-25 m dpl yaitu
19.722,45 Ha atau 11,01 % dari luas keseluruhan Kabupaten.
Iklim
Kabupaten Lumajang beriklim tropis. Berdasarkan klasifikasi Schmidt
dan Ferguson termasuk iklim type C dan sebagian kecamatan lainnya
beriklim D. Jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 1.500-2.500 mm.
Temperatur sebagian besar wilayah 24 °C - 32 °C, sedangkan di kawasan
pegunungan dapat mencapai 5 °C, terutama di daerah lereng Gunung Semeru.
Iklim adalah keadaan cuaca pada suatu tempat pada periode yang
panjang. Iklim merupakan unsur yang memengaruhi manusia dalam
melaksanakan kegiatan sehari-hari. Unsur-unsur yang sifatnya tertentu
seperti temperatur, hujan, angin dan tekanan udara diamati sifatnya
selama selang waktu yang panjang (30 tahun).
Di Kabupaten Lumajang penentuan iklim didasarkan sistem Shcmidt dan
Ferguson. Sistem ini hanya membandingkan jumlah bulan basah dan bulan
kering. Berdasarkan klasifikasi Shcmidt dan Ferguson terdapat tiga macam
iklim di Kabupaten Lumajang. Tipe pertama adalah iklim tipe C, yaitu
iklim yang bersifat agak basah. jumlah bulan kering rata-rata kurang
dari tiga bulan dan buah-buahan lainnya adalah bulan basah dengan jumlah
curah hujan bulanan lebih dari 100 mm.
Bulan-bulan kering tersebut rata-rata terjadi pada bulan Juli,
Agustus dan September, dan bulan-bulan lainnya adalah bulan basah.
Vulkanologi
Kabupaten Lumajang dikelilingi tiga gunung berapi yaitu Gunung
Semeru, Gunung Bromo dan Gunung Lamongan. Dari ketiga gunung berapi yang
masih aktif tersebut, Gunung Semeru mendapat prioritas pemantauan lebih
dibanding yang lainnya karena seringnya terjadi aktivitas gunung berapi
yang membahayakan masyarakat sekitarnya.
Hidrografi
Kabupaten Lumajang mempunyai 31 sungai dan 6 air terjun. Selain itu juga terdapat danau (ranu) yakni Ranu Pakis, Ranu Klakah dan Ranu Bedali di kecamatan Klakah serta Ranu Pane dan Ranu Gumbolo di kecamatan Senduro.
Sungai-sungai besar dengan daerah aliran di lumajang dan sekitarnya
antara lain Sungai Besuk Sat, Sungai Bondoyudo, Sungai Kaliasem, Sungai
Kalimujur, Sungai Kali Pancing dan Sungai Rejali yang hampir kesemuanya
bermuara di Pantai Laut Selatan.
Di daerah ini juga terdapat beberapa tempat wisata yang tidak kalah
menariknya dari daerah lain seperti piket nol, hutan bambu dan juga
pantai bambang dan pemandian selo kambang yang terletak di kec.
sumbersuko dan masih banyak tempat tempat wisata lainnya.
Keadaan hidrologi dan pengairan merupakan keadaan yang menggambarkan
fisik tanah yang berhungungan dengan adanya genangan air, saluran
irigasi, sungai dan danau. Dengan mengetahui keadaan tersebut akan dapat
diketahui pemanfaatan tanah dan bagaimana cara pemanfaatnnya, yakni
pada daerah yang banyak terdapat aliran sungai, penduduknya banyak
memanfaatkan sungai sebagai sarana kehidupan rumah tangga sehari-hari.
Pada daerah yang banyak terdapat saluran irigasi berarti daerah
tersebut telah memanfaatkan tanahnya untuk budidaya pertanian lahan
basah. Pada daerah yang banyak terdapat alur sungai berarti daerah
tersebut telah memnfaatkan air tersebut sebagai bahan baku air bersih.
Transportasi
Di Kabupaten Lumajang terdapat jalan raya dan jalur kereta api
lintas Surabaya-Jember-Banyuwangi, namun jalur tersebut tidak melintasi
ibukota Kabupaten Lumajang. Jalur tersebut melintasi ibukota kecamatan
antara lain Ranuyoso, Randuagung, Klakah dan Jatiroto. Klakah merupakan kecamatan terdekat untuk akses kereta api dari kota Lumajang. Sebenarnya jalur kerata api ada yang melewati Lumajang sampai ke Pasirian dan dari Lumajang juga bercabang ke arah timur ke Rambipuji melewati Kencong, namun jalur peninggalan kolonial Belanda ini sudah tidak aktif lagi semenjak awal tahun 1970.
Selain transportasi umum seperti kereta api, Masyarakat Lumajang
mengenal transportasi rakyat yakni dokar (kereta kuda) untuk
pengangkutan orang dan pegon (kereta sapi). Keberadaannya perlahan
tergeser dan tergantikan dengan mesin-mesin transportasi modern dan
sekarang ini digunakan secara terbatas pada lokasi dan momen tertentu
Penduduk
Penduduk Kabupaten Lumajang umumnya adalah Suku Jawa dan Suku Madura, dan agama mayoritas adalah Islam. Di Pegunungan Tengger Kecamatan Senduro (terutama di daerah Ranupane, Argosari, dan sekitarnya), terdapat masyarakat Tengger
yang memiliki bahasa khas dan beragama Hindu. Di Senduro terdapat
semacam bangunan yang menyerupai pura, yang kadang-kadang di buat tempat
persembahan apabila ada hari besar umat hindu. Apabila hari biasa
biasanya pura tersebut dijadikan sebagai tempat pariwisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar